Tips Menyimpan Seafood agar Tetap Segar di Kulkas dan Freezer

Seafood merupakan salah satu bahan makanan yang sangat sensitif terhadap waktu dan suhu penyimpanan. Jika tidak ditangani dengan baik sejak awal, seafood bisa kehilangan kesegarannya hanya dalam hitungan jam. Ini karena daging ikan, udang, cumi, dan kerang memiliki kandungan air yang tinggi dan struktur jaringan yang lebih lembut dibandingkan daging merah, sehingga lebih cepat terurai oleh aktivitas bakteri jika tidak disimpan dalam kondisi yang tepat. Oleh karena itu, menjaga kesegaran seafood sejak pertama kali dibeli hingga saat akan dimasak menjadi kunci utama agar kualitas rasa dan kandungan gizinya tetap terjaga.

Langkah pertama dalam menyimpan seafood yang baik adalah memastikan bahwa produk yang dibeli memang masih dalam keadaan segar. Kesegaran seafood tidak bisa ditutupi dengan penyimpanan semata. Jika seafood sudah dalam kondisi setengah membusuk saat diterima, maka tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk mengembalikannya ke kondisi optimal. Ciri-ciri seafood segar antara lain adalah aroma laut yang bersih, bukan bau amis menyengat atau bau asam, mata ikan yang jernih dan tidak cekung, insang yang berwarna merah terang, serta tekstur daging yang kenyal dan kembali ke bentuk semula ketika ditekan ringan. Setelah dipastikan segar, seafood harus segera ditangani dengan benar untuk menghindari pertumbuhan mikroba berbahaya.

Jika seafood akan dikonsumsi dalam waktu 1 hingga 2 hari ke depan, penyimpanan di kulkas dengan suhu sekitar 0 hingga 4 derajat Celsius adalah pilihan yang paling praktis. Namun, suhu kulkas rumah tangga biasanya sedikit lebih hangat dari standar penyimpanan profesional, sehingga perlu ada tambahan tindakan seperti menyimpan seafood dalam wadah tertutup yang diletakkan di rak bawah kulkas, tempat yang suhunya paling rendah. Untuk ikan utuh atau fillet, sebaiknya dibungkus rapat dengan plastik makanan atau aluminium foil, lalu diletakkan di atas lapisan es batu yang dimasukkan dalam wadah terbuka agar kelembapan tetap terjaga. Es ini bisa diganti setiap 8–12 jam untuk mempertahankan suhu dingin yang stabil.

Jika seafood tidak akan dimasak dalam waktu dekat, maka penyimpanan di freezer menjadi pilihan terbaik. Namun, banyak orang yang melakukan kesalahan pada tahap ini. Mereka langsung memasukkan seafood ke dalam freezer tanpa proses pembersihan terlebih dahulu. Padahal, membersihkan seafood sebelum dibekukan sangat penting agar tidak ada kotoran, darah, atau organ dalam yang mempercepat proses pembusukan di dalam freezer. Misalnya, ikan sebaiknya dibersihkan dari sisik, isi perut, dan insang sebelum dibekukan. Udang bisa dikupas sebagian atau dibiarkan utuh, tergantung kebutuhan, tetapi tetap harus dicuci bersih. Cumi dan kerang juga sebaiknya dicuci dengan air bersih mengalir dan dikeringkan sebentar dengan lap bersih sebelum masuk ke dalam kantong freezer.

Kunci lain agar seafood tetap segar di freezer adalah teknik pengemasan yang rapat dan kedap udara. Paparan udara dingin yang langsung ke permukaan daging bisa menyebabkan freezer burn, yaitu kondisi di mana daging mengalami dehidrasi dan perubahan warna, tekstur, serta rasa akibat kristal es yang terbentuk. Untuk menghindari hal ini, gunakan kantong plastik khusus freezer dengan penutup zip, atau lebih ideal lagi jika menggunakan vacuum sealer. Pengemasan seperti ini mampu memperpanjang masa simpan seafood di freezer hingga berbulan-bulan tanpa mengurangi kualitas secara signifikan. Selain itu, sangat disarankan untuk memberi label pada setiap kemasan, mencantumkan jenis seafood dan tanggal penyimpanan agar mudah dalam pengelolaan stok dan menghindari konsumsi seafood yang sudah terlalu lama dibekukan.

Saat hendak memasak seafood beku, proses pencairan juga harus diperhatikan. Mencairkan seafood dengan merendamnya langsung di suhu ruang sangat tidak disarankan karena mempercepat aktivitas bakteri. Cara terbaik adalah memindahkannya ke kulkas semalam sebelum dimasak, atau jika perlu lebih cepat, seafood bisa dicairkan dengan cara merendam kemasannya dalam air dingin mengalir. Proses ini menjaga agar suhu daging tetap rendah dan tidak merusak tekstur maupun rasa. Hindari menggunakan microwave untuk mencairkan seafood karena panas yang tidak merata justru bisa membuat bagian luar menjadi matang sebelum bagian dalam mencair sempurna.

Dengan memahami dan menerapkan teknik penyimpanan seafood yang benar di kulkas dan freezer, kita tidak hanya menjaga kualitas rasa dan tekstur seafood, tetapi juga menghindari risiko keracunan makanan yang bisa terjadi akibat konsumsi seafood yang sudah terkontaminasi. Kesegaran seafood bukan hanya soal kenikmatan di lidah, tetapi juga menyangkut kesehatan tubuh secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting bagi setiap rumah tangga dan pelaku usaha kuliner untuk menjadikan penanganan dan penyimpanan seafood sebagai prioritas utama dalam menjaga standar kebersihan dan mutu makanan.

Memastikan seafood tetap segar membutuhkan kedisiplinan, perhatian terhadap detail, dan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana suhu dan udara memengaruhi kualitas daging laut. Namun, semua usaha ini sebanding dengan hasil yang akan dirasakan. Hidangan seafood yang segar akan menghasilkan aroma laut yang menggoda, tekstur lembut yang menggugah selera, dan rasa yang kaya akan umami alami. Lebih dari itu, dengan menyimpan seafood dengan benar, Anda turut berperan menjaga keberlanjutan pangan, mengurangi limbah makanan, dan menghormati hasil laut yang diperoleh dengan usaha dan kerja keras dari para nelayan serta pelaku usaha perikanan.